Sebut saja namanya Roni Hidayat F.A. Seorang laki-laki muda yang dilahirkan di kota Magetan. Sosok yang patut kita jadikan contoh sebagai tokoh entrepreneur yang sukses. Memulai usaha sekitar tahun 2013 dengan berjualan susu kedelai. Motivasi saat itu karena adanya lomba usaha di Perbanas. Roni memilih menjual susu kedelai dikarenakan mayoritas orang-orang di sekitar banyak yang menyukainya. Susu kedelai dipercayai bisa membuat badan menjadi sehat. Rasa yang ditawarkan juga beragam. Ada kalanya rasa jahe, madu, dan masih banyak lagi. Usaha yang masih kecil itu ditekuni dengan pertaruhan keringat dari pagi hingga siang hari setiap hari. Namun karna kerja keras dan semangatnya yang luar biasa akhirnya membuat Roni menjadi pemenang juara 2 di Perbanas Jatim.
Tidak
berhenti sampai menjual susu dan menjadi pemenang saja, namun pada akhirnya
rezeki tetap datang dan membuat Roni diambil oleh perusahaan PT. Sido Abadi
yang bergerak di bidang bisnis dengan posisi maanjer yang membawahi beberapa
staf yang banyak. Namun dalam
kenyatannya, roda kehuidupan pasti akan selalu berputar. Ada kalanya dalam
suatu posisi kita berada di bagian atas dan dalam posisi lain kita berada di
bagian bawah. Setelah menjadi seorang manajer di PT. Sido Abadi dan sampai pada
pertengahan perjalanan, Roni menemui suatu masalah yang membuat dia harus resign
dari perusahaan tersebut. Roni sempat mendapat tawaran untuk mendapat
beasiswa melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Surabaya,
namun dia menolaknya dengan alasan ingin melanjutkan pendidikan di perguruan
tinggi berbasis islam.
Keinginannya
yang kuat ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi bersasis islam mengantarkannya
sampai menjadi salah satu mahasiswa di prodi Manajemen Dakwah Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel Surabaya. Dengan tekadnya yang bulat meski saat itu tidak
ada uang sepeserpun untuk membiayai kehidupan sehari-harinya, dia akhirnya
memutuskan untuk bekerja membantu di toko-toko untuk membiayai kehidupan
ekonominya meski hasilnya tidak seberapa.
Waktu
berjalan sampai dia menginjak pertengahan semester yang membawanya untuk
menjadi salah satu anggota paduan suara di UINSA dan sejak saat itu pula dia
mulai menekuni ilmu hipnoterapis di lembaga DNA. Berawal dari mencoba
mempelajari ilmu ternyata membawa kesuksesan tersendiri. Roni sering
menyalurkan ilmunya dengan memberi materi hipnoterapi pada anggotnaya setiap
satu bulan sekali. Bahkan sekarang dia sudah dominan mengisi acara seminar
dengan gaji 200-300 ribu selama 5 jam. Dari bisnis inilah mengundang pula
cabang bisnisnya yang lain dengan usaha membuka kolam pancing di daerah
rumahnya. Berawal dari ide untuk memanfaatkan lahan tanah milik keluarganya
yang tidak dimanfaatkan yang pada akhirnya dia pergunakan untuk mendirikan
kolam pancing disana. Namun sedikitpun dia tidak pernah meminta uang atau
membebani keluarganya. Prinsipnya yang sangat hebat adalah dia ingin menjadi
seseorang yang bisa menciptakan lapangan kerja yang bisa menurunkan angka pengangguran
di Indonesia. Dan satu hal yang dijadikan motivasi adalah sebuah kalimat
singkat “Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dia pasti akan berhasil”.
Omset
yang didapatkan juga tidak sedikit setiap harinya. Dari kolam pancing yang
berukuran 14x8 m itu berhasil menghasilkan uang 200.000 per hari. Bahkan jika dalam
kondisi ramai bisa mencapai 1.000.000 per hari. Sementara pemasukan yang
didapat selama satu bulan berkisar antara 5-6 juta. Dan sejauh ini Roni sudah mempunyai
banyak karyawan dengan gaji per karyawan sebesar 600.000 per bulan. Bahkan
sekarang Roni juga sudah bisa membeli kendaraan pribadi untuk dirinya sendiri.
Kesuksesan
Roni ini bukan semata dari hasil kerja kerasnya sendiri. Dalam proses
berwirausahanya juga tidak lepas dari dukungan seorang teman dan keluarga.
Cita-citanya dari dulu ingin menjadi seorang public figur sudah mulai
terealisir. Dengan posisisnya menjadi seorang public figur nantinya bisa
mengajak masyarakat untuk mulai berbisnis. Dan satu prinsip jika kita ingin menjadi
seorang pengusaha yang sukses adalah pantang menyerah dan tidak takut dengan
kegagalan.
No comments:
Post a Comment